Usaha Kecil merupakan salah satu kategori dalam klasifikasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Berdasarkan peraturan yang berlaku, usaha kecil memiliki modal usaha lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) hingga paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Selain modal usaha, usaha kecil juga diklasifikasikan berdasarkan aset dan omzet tahunan. Dengan adanya klasifikasi ini, pelaku usaha dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan berbagai kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
Klasifikasi UMKM Berdasarkan Modal Usaha
UMKM dikategorikan ke dalam tiga jenis berdasarkan jumlah modal usaha:
a. Usaha Mikro: Modal usaha maksimal Rp1 miliar
b. Usaha Kecil: Modal usaha lebih dari Rp1 miliar hingga Rp5 miliar
c. Usaha Menengah: Modal usaha lebih dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar
Kriteria Lain dalam Klasifikasi UMKM
Selain modal usaha, kriteria UMKM juga dapat dilihat dari aspek berikut:
1. Kekayaan Bersih (Net Worth):
a. Usaha Mikro: Maksimal Rp1 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Usaha Kecil: Lebih dari Rp1 miliar hingga Rp5 miliar.
c. Usaha Menengah: Lebih dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.
2. Omzet Tahunan:
a. Usaha Mikro: Maksimal Rp2 miliar.
b. Usaha Kecil: Lebih dari Rp2 miliar hingga Rp15 miliar.
c. Usaha Menengah: Lebih dari Rp15 miliar hingga Rp50 miliar.
Kemudahan dalam Mendirikan Usaha Kecil
Pemerintah memberikan berbagai kemudahan bagi pengusaha kecil, terutama dalam mendirikan badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Berikut adalah beberapa keuntungan yang diberikan:
1. Tidak ada ketentuan minimum modal dasar bagi usaha kecil, yang memudahkan pelaku usaha untuk segera mendirikan PT tanpa beban modal yang besar.
2. Dapat didirikan oleh satu orang, khususnya untuk PT Perorangan, yang sangat cocok bagi pengusaha pemula atau yang baru merintis bisnis.
3. Keringanan biaya pendirian badan hukum, sehingga memudahkan usaha kecil dalam memperoleh legalitas yang diperlukan.
4. Akses lebih mudah ke pembiayaan dan investasi, karena usaha yang berbadan hukum lebih terpercaya di mata perbankan dan investor.
Bantuan Modal untuk UMKM
Sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah juga memberikan bantuan modal kepada UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Bentuk bantuan tersebut meliputi:
a. Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pelaku usaha mikro.
b. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan.
c. Subsidi bunga dan restrukturisasi kredit bagi UMKM terdampak pandemi.
d. Program inkubasi bisnis dan pendampingan usaha dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Baca Juga : Berapa Banyak KBLI yang Dapat Diajukan dalam Satu Perusahaan?
FAQ Seputar UMKM
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai modal usaha kecil:
1. Berapa modal minimal untuk usaha kecil? Modal minimal untuk usaha kecil adalah lebih dari Rp1 miliar hingga Rp5 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. PT kecil modalnya berapa? Tidak ada ketentuan minimum modal dasar bagi PT kecil, namun modal usaha kecil berkisar antara Rp1 miliar hingga Rp5 miliar.
3. Usaha kecil dikategorikan sampai berapa? Usaha kecil memiliki modal usaha maksimal Rp5 miliar dan omzet maksimal Rp15 miliar per tahun.
4. Berapa omzet rata-rata untuk usaha kecil? Omzet usaha kecil berkisar antara Rp2 miliar hingga Rp15 miliar per tahun.
5. Apa keuntungan memiliki usaha kecil yang terdaftar sebagai PT? Legalitas yang jelas, perlindungan hukum, akses ke pembiayaan lebih mudah, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan serta mitra bisnis.
Dengan pemahaman yang jelas mengenai ketentuan modal usaha kecil, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih siap dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya dengan legalitas yang sesuai. Jika Anda membutuhkan layanan konsultasi dan pendampingan dalam pendirian usaha atau legalitas bisnis, Hive Five siap membantu Anda!