Pengantar
Dalam dunia pemasaran, konsep positioning memiliki peran krusial dalam membantu merek atau produk menonjol di pasar yang semakin kompetitif. Positioning memungkinkan suatu merek untuk menetapkan tempat khusus di benak konsumen dan membedakan diri dari pesaing. Namun, kapan dan bagaimana konsep ini pertama kali diperkenalkan? Artikel ini akan membahas sejarah dan evolusi konsep positioning dalam pemasaran.
Dasar Hukum
Konsep positioning secara formal pertama kali diperkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries dalam buku mereka yang berjudul Positioning: The Battle for Your Mind yang diterbitkan pada tahun 1981. Buku ini menjadi acuan penting dalam strategi pemasaran dan berfungsi sebagai panduan bagi banyak pemasar untuk memahami bagaimana cara memposisikan produk atau merek mereka di pasar yang penuh dengan persaingan.
Pengertian
Positioning dapat didefinisikan sebagai proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan citra atau identitas tertentu untuk produk atau merek di benak konsumen. Tujuannya adalah agar konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi dan membedakan produk tersebut dari produk pesaing. Konsep ini mencakup penentuan atribut, manfaat, dan nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada target audiens.
Sejak diperkenalkannya, konsep positioning telah mengalami berbagai perkembangan dan penerapan yang berbeda. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sejarah dan penerapan konsep ini:
1. Awal Mula Konsep Positioning:
Pada tahun 1960-an, pemasar mulai menyadari pentingnya membedakan produk mereka dari pesaing. Namun, baru pada tahun 1970-an, konsep positioning mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar, seiring dengan munculnya teori-teori pemasaran modern.
2. Positioning Sebagai Strategi Pemasaran:
Positioning menjadi salah satu strategi pemasaran yang vital dalam menciptakan diferensiasi. Dengan memahami pasar dan perilaku konsumen, perusahaan dapat menentukan posisi produk yang sesuai.
3. Element Positioning:
Beberapa elemen kunci dalam positioning mencakup identitas merek, atribut produk, manfaat yang ditawarkan, dan citra yang ingin disampaikan kepada konsumen. Hal ini penting agar konsumen dapat memahami nilai produk secara jelas.
4. Contoh Positioning yang Sukses:
Banyak merek besar yang berhasil menerapkan konsep positioning dengan baik. Misalnya, Apple memposisikan dirinya sebagai merek teknologi premium yang inovatif, sedangkan Coca-Cola berfokus pada kebahagiaan dan kebersamaan dalam setiap iklan mereka.
5. Perkembangan Digital dan Positioning:
Dengan kemajuan teknologi dan media sosial, konsep positioning telah beradaptasi untuk menghadapi tantangan baru. Perusahaan kini harus lebih responsif terhadap feedback konsumen dan perubahan tren pasar.
Penutup
Konsep positioning adalah landasan penting dalam strategi pemasaran yang berhasil. Dengan memahami kapan dan bagaimana konsep ini diperkenalkan, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk menempatkan merek mereka di pasar. Jika Anda berencana untuk mendirikan PT dan membutuhkan bantuan dalam mengurus legalitas serta perizinan usaha, Hive Five siap membantu Anda dengan profesionalisme dan efisiensi. Hubungi tim kami sekarang untuk mendapatkan layanan terbaik dan dukungan yang Anda butuhkan.