Pengelolaan Legalitas

Cash Flow Lebih Penting dari Omzet: UMKM Wajib Paham!

Jakarta, Senin 26 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Banyak pelaku UMKM bangga menyebut omzet bulanannya puluhan juta. Tapi saat ditanya soal cash flow, jawabannya sering mengambang, atau lebih parah negatif. Kenapa ini bahaya? Karena cash flow yang buruk bisa bikin bisnis mati pelan-pelan, meskipun omzet tinggi.

Omzet Bukan Segalanya, Arus Kas Menentukan Nafas Bisnis

Omzet memang penting, tapi bukan indikator utama sehat tidaknya sebuah bisnis. Banyak UMKM yang terlihat “sukses” di depan, padahal di balik layar keuangannya kacau: utang numpuk, tagihan vendor belum dibayar, dan rekening bisnis kosong.

Menurut laporan Bank Indonesia (2024), 72% UMKM mengalami kesulitan likuiditas karena tidak mengelola arus kas dengan baik, bukan karena produknya tidak laku.

Apa Itu Cash Flow dan Kenapa Krusial?

Cash flow (arus kas) adalah catatan uang yang masuk dan keluar dari bisnis kamu. Sederhana, tapi sangat penting. Kenapa?

  • Tanpa cash flow positif, kamu tidak bisa bayar supplier, gaji karyawan, sewa, atau beli stok baru.
  • Cash flow negatif dalam jangka panjang = bisnis kehabisan napas, meskipun penjualan bagus.

Kesalahan Fatal UMKM dalam Mengelola Cash Flow

1. Semua Duit Dicampur

Uang bisnis dan uang pribadi masih satu rekening. Akibatnya, sulit dilacak dan sering “kebobolan” tanpa sadar.

2. Tidak Catat Pembayaran dan Pengeluaran

Transaksi dicatat asal-asalan, atau malah tidak dicatat sama sekali. Ini membuat pemilik usaha tidak tahu berapa yang benar-benar tersisa di kas.

3. Terlalu Banyak Piutang

Terlalu mudah memberi tempo pembayaran ke pelanggan tanpa perjanjian yang jelas. Akhirnya, banyak tagihan macet yang bikin bisnis kelabakan.

4. Salah Kelola Stok

Beli stok berlebihan karena tergiur harga grosir, padahal uang seharusnya dipakai untuk bayar kebutuhan rutin. Akhirnya uang macet di gudang.

Tips Sederhana Menjaga Cash Flow Tetap Sehat

1. Pisahkan Rekening Bisnis dan Pribadi

Ini langkah paling dasar tapi vital. Punya akun khusus bisnis akan memudahkan kamu memantau arus kas secara jernih.

2. Gunakan Aplikasi Pembukuan

Manfaatkan aplikasi seperti BukuWarung, Jurnal, atau Accurate untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran secara real-time.

3. Buat Proyeksi Kas 1 Bulan ke Depan

Catat semua pengeluaran rutin, lalu perkirakan pendapatan. Jika terlihat akan defisit, kamu bisa cari solusi lebih awal, misalnya promosi cepat atau potong pengeluaran.

4. Kelola Piutang dengan Bijak

Tawarkan pembayaran di muka atau sistem DP. Jika harus memberi tempo, buat kesepakatan tertulis dan follow-up secara berkala.

5. Jangan Tergoda Laba Fiktif

Meskipun pembukuan menunjukkan “untung”, pastikan uangnya benar-benar ada di rekening. Keuntungan yang belum cair = belum bisa dipakai.

Kesimpulan

Omzet tinggi bisa menipu. Tanpa cash flow yang lancar, bisnis kamu akan sulit bertahan. Maka, mulai sekarang, pantau terus arus kas, catat semua transaksi, dan pastikan uang masuk lebih cepat dari uang keluar.

Hive Five News | Literasi Keuangan dan Bisnis untuk UMKM Cerdas.
Ikuti Hive Five setiap hari untuk insight praktis, strategi pengelolaan bisnis, dan edukasi finansial yang mudah dicerna, khusus untuk pelaku usaha lokal seperti kamu.

SHARE THIS

Konsultasikan Kebutuhan Anda

Mulai perjalanan kesuksesan bisnis Anda sekarang! Konsultasikan kebutuhan Anda dengan Hive Five.